Sunah-Sunah Haji Secara Umum dan Khusus

 

Selain syarat wajib haji, jamaah juga bisa menjalankan sunah haji untuk menambah keutamaan ibadah haji. Untuk diketahui, sunnah haji terbagi menjadi dua, yaitu sunnah haji pada umumnya dan sunnah haji pada khususnya.

1. Sunnah Haji Secara Umum

Ada beberapa sunnah yang umum, misalnya:

  • Talbiyah
  • Tawaf Qudum (bagi yang menunaikan haji ifrad)
  • Sholat sunnah tawaf
  • Ada beberapa jenis mandi dalam ibadah haji, yaitu: mandi Ihram, mandi di tanah terlarang (Mekah dan Madinah), mandi Wukuf, dan mandi Mabit di Muzdalifah.
  • Berpakaian Ihram dengan kain putih.
  • Minum air Zam-zam.

2. Sunnah Hajiย  khusus

Selain itu, ada jugaย  sunnah haji yang khusus dilaksanakan, seperti:

  • Lakukan Ihram. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mandi. Berdasarkan hadits Zaid bin Tsabit dan juga dari ‘Aisyah beliau berkata, โ€œSaya biasa mengharumkan Nabi Muhammad SAW untuk ihramnya sebelum ihram dan untuk tahalul sebelum melakukan tawaf di Ka’bah.
  • Melakukan shalat Ihram dan berdoa kepada Allah sambil menghadap kiblat. Mengucapkan niat ihram diikuti dengan berdoa dan memperbanyak bacaan talbiyah dan salawat.โ€
  • Sunnah saat tawaf. Lakukan Tawaf dengan berjalan kaki, kemudian mulai dengan posisi menghadap kiblat. Setelah itu, usap permukaan Hadjar Aswad atau jika tidak memungkinkan, cukup lambaikan tangan lalu cium.
  • Baca doa ma’tsur dengan jogging di tiga putaran pertama. Kemudian gosok Rukun Yamani atau cukup dengan melambaikan tangan tanpa dicium. Setelah itu sholat di Multazam, sholat sunnah Tawaf di belakang Makam Ismail, sholat sunnah mutlaq di Hijr Ismail, dan minum air zam-zam.
  • Sunnah ketika melakukan Sa’i. Pertama, harus bersih dari hadast besar dan kecil. Kemudian masuk mulai dari pintu shafa (Babus Shafa).
  • Bagi jamaah laki-laki, mereka melakukan perjalanan ke bukit Safa dan Marwah, menghadap ke arah Ka’bah setiap kali memulai perjalanan. Setelah itu joging diantara dua tiang hijau, sholat ma’tsur dan terakhir muwalah.
  • Sunnah ketika berwudhu. Harus suci dari hadast besar dan kecil (mandi dan wudhu), mendengarkan khotbah dengan khusyuk, menghadap Ka’bah (kiblat), dan berwudhu sampai matahari terbenam.
  • Selain itu juga dapat memperbanyak amalan sunnah seperti sholat, dzikir shalawat, membaca alquran, taubat, menenangkan hati dan khusyuk sholat, serta menjaga lidah dari perkataan yang tidak bermanfaat apalagi mengucapkan hal-hal yang kotor.
  • Sunnah yang harus dilakukan ketika mabit di Muzdalifah. Hal pertama yang harus dilakukan adalah shalat ta’khir jamak, yaitu shalat Maghrib dan Isya berjamaah, mengambil kerikil untuk melempar jumrah, memperbanyak bacaan takbir dan talbiyah, serta shalat di Masjidil Haram.
  • Sunnah ketika melempar Jumrah. Melempar Jumrah Aqobah setelah matahari terbit pada 10 Dzulhijjah. Pada tanggal 10 Dzulhijajah juga melakukan hal-hal lain yaitu, menyembelih qurban dan bendungan, memotong rambut (Tahallul Awal), melakukan Thawaf Ifadloh, mandi setiap kali membuang jumrah, membaca takbir ketika akan melempar jumrah, berdoa setelah setiap 7 kali melempar pada Jumrah Ula dan Wustho.
  • Kemudian lakukan jumrah lagi pada tanggal 11 Dzulhijah setelah Zawal (setelah matahari miring ke barat). Orang yang melaksanakan sunnah wajib mengangkat tangan kanannya hingga terlihat ketiaknya. Batu yang digunakan untuk melempar jumrah berukuran sedang (Hashal Qodfi).
  • Dimulai dengan mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan haji, maka akan semakin meningkatkan keinginan Anda dan keluarga untuk bisa menunaikan ibadah haji bersama.

Nah itulah tadi sunnah haji yang perlu diketahui calon jamaah setelah proses daftar haji dilakukan. Selain memenuhi syarat wajib, penting juga untuk melakukan sunnah haji supaya ibadah haji menjadi lebih baik.