Pohon Kurma Yang Adaptif Ditanam Di Indonesia

Kurma merupakan komoditi ekspor. Permintaan terhadap buahnya cukup tinggi. Ini tentunya menjadi peluang bagi seseorang untuk membudidayakan pohon kurma.

Masalahnya, tidak semua jenis kurma dapat tumbuh subur di berbagai daerah. Kalau pun tumbuh, pohonnya sulit untuk berbuah.

Beruntungnya, ada satu jenis kurma yang dipercaya sangat toleran dengan kondisi di tanah air. Pohonnya dapat tumbuh subur. Yang terpenting, mampu menghasilkan buah.

Namanya adalah kurma Barhee. Jenis ini mulai menjadi incaran dari pembudidaya. Pasalnya, pohonnya sangat toleran di negara tropis.

Salah satunya dicontohkan dengan keberhasilan budidaya kurma Barhee di Thailand. Pohonnya tumbuh subur dan produksi buahnya pun melimpah.

Ciri khasnya, fisik dari pohon lebih lebar dari jenis launnya. Batang dan daunnya pun lebar. Kemudian, pohonnya lebih pendek.

Untuk buahnya sendiri bentuknya lebih bulat. Menariknya, buahnya sangat manis dan teksturnya lembut. Terutama ketika sudah memasuki tahap matang sempurna (Tamar).

Ketika berada di fase Tamar, kurma ini mudah rontok. Hal ini cukup menyulitkan untuk dikemas.

Meskipun begitu, pembudidaya tampaknya tidak perlu khawatir. Pasalnya, kurma ini pun bisa dinikmati pada fase Khalal (semi matang) dan Rutab (matang dan lembut).

Kedua fase ini memungkinkan kurma dapat disimpan dalam waktu yang lama. Tentunya tanpa mempengaruhi kualitas rasanya.

Sejauh ini, bibitnya dibanderol cukup mahal. Ini sebanding dengan harga jual kurma itu sendiri. Karena bila sudah berbuah, buahnya bisa bernilai Rp400.000 โ€“ Rp1.000.000 per kilogram.

Jika Anda berniat untuk membudidayakan pohon kurma di tanah air, kurma Barhee layak untuk dipilih. Selain harga jualnya tinggi, pohonnya pun bisa tumbuh subur di Indonesia.