Ketahui Bagaimana Cara Investasi Reksadana dan Jenisnya

Dari tahun ke tahun, minat masyarakat akan investasi semakin tinggi. Apalagi dengan adanya perkembangan teknologi yang ada, membuat kegiatan jual beli investasi pun menjadi semakin mudah. Sekarang sudah banyak aplikasi yang bisa Anda gunakan untuk berinvestasi. Dengan berinvestasi, maka Anda akan mengelola uang Anda untuk ditempatkan pada suatu instrument atau produk keuangan tertentu dengan harapan akan ada imbal hasil di masa depan. Salah satu instrument investasi yang bisa Anda temukan dengan dimana saja dan dipelajari dengan mudah adalah reksadana

Apa Itu Reksadana?

Reksadana dalam Bahasa Inggris disebut sebagai mutual fund atau dana kolektif. Di Indonesia, instumen satu ini lebih dikenal sebagai reksadana. Nama ini diambil dari Bahasa Jawa kuno yang mana mempunyai arti menjaga dana. Reksadana artinya adalah suatu dana kolektif dari masyarakat. Dana ini akan dikelola oleh manager investasi unyuk kemudian ditaruh dalam porudk investasi dan portofolio yang beragam. Modal dari reksadana biasanya ditempatkan di deposito, surat berharga negara, saham, surat utang atau obligasi. Tentunya kegiatan ini dilakukan oleh manager investasi yang diberikan dizin dan diawasi langsung oleh OJK atau Otoritas Jasa Keuangan.

Jenis-Jenis Produk Reksadana dan Resikonya

Jika Anda tertarik dengan jenis instrument investasi yang satu ini, perlu Anda ketahui bahwa reksadana mempunyai berbagai macam jenis. Tiap jenis reksadana tentu mempunyai risiko, biaya, target pasar, dan jangka waktu yang berbeda. Berikut ini penjelasannya.

  1. Reksadana Pasar Uang

Reksadana pasar uang adalah jenis reksadana dengan risiko yang minim sekali bahkan hampir tidak ada risiko. Jadi, jika Anda menempatkan dana di reksadana pasar uang, maka sudah dijamin Anda akan mendapatkan keuntungan. Mengapa demikian? Karena produk reksadana ini akan menginvestasi semua dananya kepada produk pasar uang. Produk apa saja yang dimaksud? Obligasi dan seperti surat berharga negara atau surat utang perusaahn dan deposito perbankan adalah beberapa jenis produk pasar uang. Produk tersebut mmepunyai jatuh tempo kurang dari satu tahun. Jika Anda ingin berinvestasi dengan jangka pendek, maka reksadana pasar uang adalah pilihan yang cocok untuk Anda. Selain itu, reksadana pasar uang juga mempunyai pertumbuhan yang stabil. Sangat cocok bagi Anda yang ingin belajar investasi dengan modal minim.

  1. Reksadana Pendapatan Tetap

Jika Anda ingin investasi reksadana yang lebih menantang, maka ada pula reksadana pendapatan tetap. Dana Anda akan dialokasikan sebesar 80 persen untuk obligasi yang jatuh temponya lebih dari setahun. Sedangkan sisa 20 persennya akan dialokasikan untuk pasar uang seperti deposito dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun. Keuntungan yang Anda dapatkan dari reksadana pendapatan terap akan mengacu dari nilai tukar dollar kepada rupiah serta suku bunga dari BI. Reksadana pendapatan tetap merupakan jenis investasi bagi Anda yang ingin berkomitmen cukup panjang yaitu sekitar 2 hingga 5 tahun. Tentunya profit yang akan Anda dapatkan lebih banyak dari reksadana pasar uang.

  1. Reksadana Saham

Jika Anda menyukai tantangan dalam berinvestasi, maka reksadana saham adalah pilihan yang tepat untuk Anda. Seperti yang kita tahu bahwa nilai saham selalu mengalami naik turun setiap detiknya. Karena itulah orang yang berinvestasi di saham harus berani menghadapi risiko ruginya. Reksadana saham akan menempatkan dana Anda sebesar 80 persen untuk produk saham. Sisa 20 persennya akan ditempatkan di berbagai jenis produk seperti deposito, surat berharga, surat utang, dan lain-lain. Reksadana saham cocok untuk investasi jangka panjang lebih dari 45 tahun.

Jika Anda ingin belajar lebih lanjut tentang reksadana, silahkan kunjungi sickforprofit.

ย